Sebagai
seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk
mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita
mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab
secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk
melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia
yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang
manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk
membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan
teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang
harus dipertimbangkan.
Teknologi
Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia. Karena
TI ibarat pisau bermata dua, legal dan ilegal, baik dan buruk, maka mau
tak mau berhubungan dengan etika.
Merupakan
hal yang penting untuk mengetahui bahwa hal yang tidak etis belum tentu
ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi, seseorang atau organisasi yang
dihadapkan pada keputusan etika tidak mempertimbangkan apakah melanggar
hukum atau tidak.
Banyaknya
aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu
etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis:
1. Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail,
memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera
tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi
mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain
untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan
kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat
dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu,
kelompok, dan institusi.
2. Isu
akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan
serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan
dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada
pihak yang dirugikan?
3. Isu
properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak
cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat
lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak
cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya
intelektual lainnya seperti musik dan film.
4. Isu
aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk
mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan
informasi.
Salah satu alasan sulitnya menegakkan etika di dunia TI adalah karena
relatif barunya bidang ini. Tak seperti dunia kedokteran yang
usianya sudah ratusan abad, bidang TI adalah profesi baru. Walaupun
ada juga yang melanggar, dalam dunia kedokteran, etika profesi sangat
dijunjung tinggi. Ini jauh berbeda dengan dunia TI, di mana orang sangat
mudah melanggar etika. Orang masih meraba-raba batasan antara inovasi,
kreatifitas, dan pelanggaran etika. Apalagi dunia ini hampir sepenuhnya
digeluti oleh anak-anak muda yang kerap mengabaikan persoalan
moralitas yang abu-abu.
copast by :
RESSYVINA AMALLIA
RESSYVINA AMALLIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar